Home » » Antara Ailurphilia dan Ailurphobia

Antara Ailurphilia dan Ailurphobia

Written By s'sinta on Minggu, 23 Mei 2010 | 18.34

Ailurophilia : Terlalu Sayang Kucing

Ailurophilia diartikan sebagai rasa sayang berlebihan terhadap kucing. Ailurophilia adalah kebalikan  dari ailurophobia yang berarti rasa takut berlebihan terhadap kucing.

Normalnya, seorang pemilik kucing tentu akan menyayangi kucingnya. Memberi makan setiap hari, vitamin, vaksin rutin atau memandikan dan menyisir bulu kucingnya. Menggendong dan membelai bulu lembut kucingnya tentu sudah menjadi kegiatan sehari-hari. Rasa sayang ini akan berhenti atau berkurang setelah kucing tersebut mati. Lambat laun pemilik kucing mulai melupakan kucingnya atau mencari kucing lain sebagai pengganti.

Lain halnya dengan pengidap ailurophilia. Rasa memiliki dan sayang yang berlebihan tidak berhenti pada saat kucingnya mati. Mereka menyimpan bangkai kucing-kucing miliknya dalam freezer (lemari pendingin). Pada beberapa kasus parah, hingga ratusan bangkai disimpan dalam freezer. Para pengidap ailurophilia ini sering disebut juga Cat Collector.

Pada satu kasus yang terjadi di Nebraska, polisi menyelidiki bau sangat menyengat yang muncul dari sebuah pemukiman. Dalam sebuah rumah polisi menemukan 270 ekor kucing, 58 ekor diantaranya telah mati dan disimpan dalam freezer bersama bangkai tupai, possum, merpati dan beberapa bangkai kelinci. Pemilik rumah tersebut adalah seorang wanita yang mempunyai izin menjalankan sebuah cattery (perkembangbiakan/peternakan kucing). Wanita tersebut dituntut di pengadilan atas tuduhan menelantarkan hewan dan anaknya yang berumur 17 tahun. Anak laki-lakinya tersebut ditemukan polisi hidup diantara kotoran kucing dan kucing-kucing yang sakit.

Pada kasus lain di Arizona, seorang pria ditemukan menyimpan bangkai kucing dalam freezer bersama mayat istrinya yang dibungkus dengan selimut dan dry ice. Pria tersebut bermaksud menghidupkan kembali istrinya bila teknologinya telah ada.

Di California, sepasang suami istri ditemukan menyimpan 394 bangkai kucing dalam freezer. Mereka juga memelihara 150 ekor kucing dengan kondisi menyedihkan dan dihinggapi berbagai penyakit. Kucing-kucing tersebut terserang penyakit pernafasan, diare dan leukimia. Hanya enam ekor yang berhasil sembuh  dan diselamatkan.

Pihak berwenang Amerika memperkirakan setiap tahun ada sekitar 2000 kasus Cat Collector. Banyak dari para collector ini diharuskan mengikuti terapi psikologi atau dipenjara dengan tuntutan animal abuse.
   

Ailurphobia/Ketakutan Terhadap Kucing

Rasa ketakutan berlebihan terhadap kucing /fobia kucing disebut juga Ailurophobia. Orang-orang yang menderita fobia ini biasanya akan stress dan panik, bahkan histeris bila melihat kucing. 

Ailurophobia adalah salah satu tipe gangguan specific phobia yang ditandai dengan adanya ketakutan irasional (irrational thinking) dan berlebihan (unproportional) terhadap kucing. Ailurophobia lebih populer dengan sebutan fobia kucing.

Bagi penderita ailurophobia, kucing benar-benar membuat mereka takut. Bagi yang tidak mengalami fobia kucing menilai bahwa ketakutan yang penderita alami tidak wajar. Setiap orang memiliki rasa takut terhadap sesuatu termasuk kucing, merupakan hal yang wajar dan emosi yang normal. Seseorang yang mengalami ketakutan terhadap kucing belum tentu mengalami ailurophobia karena bisa jadi hanya karena jijik, risih, atau takut terhadap virus toxoplasma. Tidak sampai memberikan respon yang berlebihan seperti menangis, pingsan, berkeringat, dan jantung berdebar berlebihan, atau selalu menghindari kucing. Seseorang mengalami ailurophobia bila mengalami ketakutan yang sangat berlebihan, menetap, dan ada penurunan dalam kehidupan sosial atau pekerjaannya akibat ailurophobia yang dialami.

   
Terdapat beberapa penyebab ailurophobia sebagai berikut :


Penyebab predisposisi (predisposising causes), penyebab yang sifatnya predisposisi atau kondisi yang rentan terhadap adanya gangguan tertentu. Penelitian longitudinal menyatakan bahwa anak-anak tertentu memiliki predisposisi konstitusional terhadap fobia karena mereka lahir memiliki temperamen negatif yang disebut dengan inhibisi perilaku terhadap yang tidak dikenal (behavioral inhibition to the unfamiliar). Tekanan dari lingkungan harus ada untuk mengaktifkan temperamen tersebut, seperti kucing yang mengancam (traumatic event) karena menggigit atau mencakar dan menimbulkan dampak ketakutan. Faktor ini seringkali disebut orang awam sebagai ”memang dasarnya orangnya penakut jadi kena sesuatu yang sedikit mengancam langsung takut”.
Penyebab aktual (precipitating causes), merupakan suatu kondisi yang secara langsung bertindak sebagai pencetus/pemicu gangguan. Misalnya mengalami kejadian yang menakutkan saat dengan berinteraksi kucing, mendengar cerita menyeramkan dari orang lain tentang kucing, atau melihat orang lain mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan dengan kucing.
Penyebab penguat (reinforcing causes), kondisi yang cenderung memperkuat gangguan. Misalnya membiarkan gangguan terus berlangsung, mengganggap sebagai bukan masalah, sehingga gangguan tetap ada dan akan bisa berkembang. Contoh nyatanya selalu berusaha untuk menghindari berinteraksi dengan kucing baik melalui bentuk gambar kucing atau kucing secara nyata.

Penderita ailurophobia memiliki penyimpangan pemikiran bahwa kucing memberikan ancaman. Penyimpangan pemikiran ini muncul setelah mengalami kejadian yang terkait dengan kucing yang mereka maknakan sebagai situasi yang mengancam atau tidak menyenangkan bagi mereka. Pemikiran ini tidak harus akibat interaksi tidak menyenangkan secara langsung dengan kucing, tetapi juga dapat dengan mendengar atau melihat orang lain mengalami peristiwa tidak menyenangkan dengan kucing. Munculah keyakinan (belief) bahwa kucing adalah ancaman yang harus dihindari. Kemudian mereka menilai bahwa semua kucing ataupun hal-hal yang berkaitan dengan kucing menakutkan. Sehingga saat berhadapan dengan kucing penderita ailurophobia selalu merasa kucing tersebut mengancam bagi mereka dan munculah respon-respon yang berlebihan dan tidak adaptif.

Dengan mengetahui beberapa penyebab ailurophobia yang telah diuraikan secara ringkas, pembaca bisa mengambil hikmahnya untuk mencegah terjadinya ailurophobia ataupun membedakan antara orang yang takut kucing biasa dan ailurophobia.

Napoleon diketahui menderita fobia ini dan sampai saat ini juga banyak orang yang menderita hal yang sama. Beberapa artis indonesia juga mempunyai fobia yang sama. Perlu juga dibedakan antara orang yang benar-benar menderita ailurophobia atau semata-mata cuma benci atau jijik terhadap kucing.


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Perawatan Kucing - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger