Home » » Warisan Zending yang Menjadi “Istana” Kucing

Warisan Zending yang Menjadi “Istana” Kucing

Written By s'sinta on Jumat, 28 Mei 2010 | 05.32

Dari sekian banyak rumah sakit di dunia, mungkin hanya RSU Labuang Baji yang punya program menangkap kucing.
Menyebut nama Labuang Baji, bisa jadi pikiran langsung tertuju ke sebuah rumah sakit yang cukup kumuh, sesak, dan dipenuhi kucing. Memang, Rumah Sakit Umum (RSU) Labuang Baji ini sangat dikenal warga Makassar. Maklum, inilah salah satu rumah sakit tertua di kawasan timur Indonesia. Dibangun pemerintah Belanda pada 12 Juni 1938.

"Awalnya rumah sakit ini menjadi bagian dari misi zending yang ingin menyebarkan ajaran Katolik di Makassar. Saat itu bangunannya masih sangat sederhana dengan kapasitas 25 tempat tidur," jelas Direktur Utama RSU Labuang Baji, Bambang Arya, di ruang kerjanya, Kamis, 25 Maret.

Bambang berkisah, sejak dulu lokasi rumah sakit milik Pemprov Sulsel ini berada di Jalan Ratulangi Nomor 81. Nama Labuang Baji yang berarti tempat persinggahan yang baik. Nama ini resmi digunakan setelah diambil alih Pemkot Makassar tahun 1952.

"Sebelumnya pada tahun 1949 setelah didirikan bangunan permanen oleh pihak zending serta penambahan kapasitas tempat menjadi 170 ruangan, pemkot lantas mengambil alih. Selain itu juga ada pemugaran lagi sehingga kapasitas tempat tidurnya menjadi 190 unit," tutur Bambang.

Menurut catatan sejarah, sejak awal pendirian hingga masa sebelum kemerdekaan, direktur rumah sakit tersebut ditangani langsung oleh dokter asal Belanda dan beberapa dokter Tionghoa. Dirut pertama bernama Dokter Ong Yan Hong, kemudian Prof Dr Warouw. Setrusnya ada Dokter GJ Hoekstra, Dokter Hiberlein, Dokter AWF Wiegers, dan Dokter P Root.
Tidak ada penanggalan resmi yang menyatakan masa jabatan para direktur itu. Nanti pada tahun 1967, Dirut RSU Labuang Baji ditangani dokter pribumi bernama RA Tini Iswary.

Bambang memaparkan menjelang tahun 1955, Pemkot Makassar menyerahkan secara resmi pengelolaan RSU Labuang Haji kepada Pemprov Sulsel. Sejak pengalihan itu secara bertahap rumah sakit ini mengalami penambahan bangunan, fasilitas, dan berbagai kelengkapan lainnya.

Meski begitu, masih ada bangunan peninggalan Belanda yang tertinggal, seperti yang terletak di bagian belakang. “Bentuk aslinya menyerupai kura-kura meski berlantai dua," jelas Bambang.
Hal yang menarik dari rumah sakit yang telah dikomandoi Bambang sejak 21 Juli 2008 ini selalu dipenuhi kucing. Bahkan menjadi “istana” para kucing.

Maklum, di hampir setiap sudut rumah sakit dengan mudah ditemui kucing. "Kesalahannya bukan terletak sama kucing-kucing itu, tapi manusia yang suka membuang kucing di rumah sakit. Kucing juga suka datang di tempat yang banyak menyediakan makanan seperti rumah sakit," urai Bambang tentang kucing-kucing yang setia menemaninya di RSU Labuang Baji.
Untuk mengantisipasi jumlah kucing yang membeludak, Bambang menerapkan program memberantas kucing. Dimana setiap orang yang mampu menangkap seekor kucing akan diberi hadiah Rp 10 ribu.
"Program ini sudah jalan sejak Desember tahun lalu. Saat ini jumlah kucing sudah sedikit berkurang.

Tapi mereka memang makhluk lincah yang cukup sulit dikendalikan," ujar Bambang tersenyum
Nah, Anda berminat mendapat tambahan uang saku Rp 10 ribu? Datanglah ke RSU yang sudah berusia 72 tahun itu. Tangkap satu ekor kucing, serahkan ke Bambang, dan dapatkan duitnya.


sumber: http://news.fajar.co.id

cat tambahan from K-O: Maksudnya apa ya? Kucing-kucingnya ditangkap, diserahkan ke Bambang, lalu? Wah, mudah-mudahan bukan tindak kekerasan ya. Dan bagaimana sistem dari Program Pemberantasan Kucing itu? Mohon kalau ada warga Makassar yang tahu dan ingin klarifikasi disini silahkan... akan sangat kami hargai.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Perawatan Kucing - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger