Uniknya, kucing-kucing itu akan marah saat dipaksa melepaskan mulutnya dari payudara Sitimah dan langsung mencakar. “Daripada terus dicakar ya sudah biarkan saja,” kata Sitimah sambil memeluk salah satu kucing yang sedang ngempeng.
Biasanya, aktivitas ngempeng itu diawali dengan naiknya satu per satu dari ketiga kucing itu ke pangkuan Sitimah, saat ia bersantai di teras. Kalau si ibu tidak segera membuka bajunya, kucing-kucing itu akan memberi isyarat ‘kepingin’ yaitu dengan cara menggigit jari-jari tangan Sitimah. Itu sebagai tanda bahwa perempuan itu harus menyodorkan payudaranya.
“Ini bekas luka gigitan kucing di jari tangan saya,” tukas Sitimah sembari menunjukkan jari-jari tangannya yang keriput.
Pergaulannya dengan kucing diawali pada 1978. Saat itu ia mulai senang memelihara kucing. Bahkan, dengan berlalunya waktu, ‘pasukannya’ bertambah banyak hingga suatu saat mencapai 40 ekor. “Awalnya ada sekitar 40 ekor, tapi sekarang hanya ada 27 ekor kucing yang ikut saya,” ungkap Sitimah dikutip Surya.co.id Kamis (16/6/2011).
sumber: tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar