Home » » Batasi Populasi, Kucing Disuntik Dokter

Batasi Populasi, Kucing Disuntik Dokter

Written By s'sinta on Minggu, 24 Oktober 2010 | 17.32

JAKARTA – Puluhan kucing liar, jantan betina dari jenis kucing garong sampai kucing dapur, pasrah diambil sel telurnya (betina) atau dua buah zakarnya untuk kucing jantan.”Sterilisasi atau kebiri ini untuk membatasi populasi kucing liar,” kata drh.Kusdiana, Kasudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, ketika sterilisasi kucing.

Sterilisasi kerjasama dengan persatuan Dokter Hewan Indonesia, Jakarta ini sekaligus juga menyuntikan vaksin rabies agar mencegah terjadinya rabies baik terhadap hewan.” Kalau ada yang tergigit baru diberikan anti rabies. Kini di DKI Jakarta termasuk Jakarta Barat bebas rabies.”jelasnya.

Populasi kucing menurut Kusdiana, jika tidak dibatasi sangat cepat, setiap kucing berusia 8 tahun bisa melahirkan 2 kali dalam setahun.”Kalau saja setiap melahirkan 4 anak maka setahunnya satu induk bisa mencapai 64 ekor. Banyaknya kucing liar kerap kali mendapat perlakuan keji, terkadang dipukul, dilempari batu, ditendang bahkan disiram air panas. Padahal hanya untuk memperoleh makanan. Ini juga salah satu pertimbangan dilakukan sterilisasi.”jelasnya.

Perbedaan denga hewan liar lainnya seperti anjing liar jumlahnya sangat terbatas karena ada juga orang yang mengkonsumsi.”Untuk anjing liar kami hanya melakukan penyuntikan rabies setidaknya setiap tahun 100 sampai 200 ekor,”tambah Kusdiana.

Kucing liar yang disterilisasi, sebelumnya disuntikan bius, dalam waktu 3 sampai 5 menit kucing lemas tidak siuman (pingsan), ditempatkan pada tempat khusus untuk operasi, keempat kakinya diikat, kemudian dilakukan pencukuran bulu diantara yang akan dioperasi. 15 sampai 20 menit operasi selesai dilakukan.

Setelah bulu kucing dan tubuhnya dibersihkan dan matanya diberikan obat mata.”Bahayanya dari kotoran kucing yang menempel pada bulu dekat dubur dapat mengugurkan kehamilan bagi wanita. Orang sering berpendapat bulu kucing yang bisa menggugugrkan kehamilan, padahal dari kotoran yang tersisa di bulu kucing.

Kucing yang dioperasi, dikarantina sampai 3 hari, kemudian dilepaskan kembali. Kucing yang disterilisasi disamping mengurangi populasi, mencegah penyakit, mengurangi birahi dan lebih jinak.”Kucing liar ini ditangkap di kawasan pasar, rumah sakit terminal,di lingkungan kantor maupun di sekitar pemukiman,” tuturnya.

sumber: indonesiaheadlines.com

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Perawatan Kucing - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger