Home » » Budaya Kucing Tumbuh Subur di Istanbul

Budaya Kucing Tumbuh Subur di Istanbul

Written By s'sinta on Senin, 23 Agustus 2010 | 13.13

ISTANBUL: Ketika Presiden Obama mengunjungi Turki tahun lalu, dia berhenti sejenak untuk membelai seekor kucing di bekas bangunan gereja Bizantium Haghia Sophia, sementara Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menatap sambil tersenyum.

Kucing tersebut merupakan salah satu dari setengah lusin kucing yang tinggal di situs kuno tersebut yang tampak tidak terpengaruh oleh perhatian dari VIP tersebut.

Banyak pengunjung yang mengatakan banyaknya kucing-kucing liar di ibukota kekaisaran lama Istanbul tersebut. Mereka berjalan seenaknya dan bermalas-malasan di beberapa masjid dan berlarian di beberapa universitas.

Kampanye melalui situs jejaring Facebook telah mengumpulkan persediaan makanan dan minuman untuk mereka, dan sangatlah mudah untuk menemukan tempat cemilan dan kemasan plastik berisi air yang ditinggalkan secara diam-diam di trotoar untuk kucing-kucing tersebut.

Bulan ini, kucing akan mendapatkan dorongan publisitas ketika kejuaraan dunia bola basket akan berlangsung di Istanbul Turki dan tiga kota lainnya. Maskot resmi kejuaraan tersebut adalah "Bascat," kucing putih dengan satu mata biru dan satu mata hijau, mirip dengan aslinya yang tidak biasa yang berkembang biak di timur kota Van.

Status khusus untuk kucing liar di Istanbul dan tempat-tempat lainnya di Turki mencerminkan negara dengan tradisi-terikat dalam perkembangannya menuju modernitas. Sebagian dari hal ini berasal dari ide-ide Islam tentang toleransi, dan elit perkotaan dengan ide-ide gaya Barat tentang hak hewan. Mengarah ke sisi ketidakterikatan sebuah masyarakat yang berusaha masuk kedalam dunia regulasi Uni Eropa.

Sevgin Akis Roney, seorang profesor ekonomi di Universitas Bosphorus Istanbul, mengatakan sekolah sangat terkenal karena mengadopsi kucing-kucing liar yang tidak diinginkan di sana dan tahu pasti bahwa kucing-kucing itu akan diberi makan. Kucing-kucing tersebut berkeliaran dengan bebas ke dalam ruang kelas di sekolah, bertengger di atas bukit di atas selat yang memisahkan benua Asia dan Eropa.

"Kita harus belajar untuk hidup bersama hewan-hewan ini," kata Roney, yang berjalan berkeliling dengan membawa makanan kucing untuk kucing-kucing liar yang lapar itu.

Turki memperkenalkan hukum perlindungan hewan pada tahun 2004, dan kebijakan negara tersebut adalah untuk menangkap, mengkebiri dan melepaskan atau mencari rumah bagi hewan-hewan jalanan tersebut. Dana untuk proyek tersebut terbatas.

Dugaan kampanye peracunan yang dilakukan oleh beberapa kota, biasanya dengan sasaran anjing, memperlihatkan bahwa hukum tersebut terkadang dilanggar.

Anjing liar dianggap lebih dari sekedar gangguan dan ancaman sanitasi dibandingkan kucing dan tradisi Islam--yang mengemban toleransi untuk semua makhluk--melabel mereka sebagai mahluk kotor (haram/najis). Pada tahun 1910, pejabat di Istanbul memindahkan puluhan ribu anjing liar ke sebuah pulau di Laut Marmara, tempat di mana aning-anjing tersebut kemudian kelaparan.

sumber: http://web.bisnis.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Perawatan Kucing - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger