Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, pemerintah telah memerintahkan agar daging anjing ditarik dari pasar-pasar setempat. Pemerintah Guangzhou memperingatkan penjual untuk berhenti menjual daging anjing menjelang Asian Games yang akan digelar tahun ini.
Larangan makan daging anjing dan kucing ini merupakan bagian dari proposal untuk memperketat hukum bagi kesejahteraan hewan. Pelanggar individu diancam dengan hukuman kurangan 15 hari dan sejumlah kecil denda. Sedangkan pebisnis yang terbukti menjual daging tersebut akan didenda hingga 500 ribu yuan (US$73.500).
Konsumsi daging anjing dan kucing tidak hanya wajar ditemukan di China. Di Korea, daging kedua hewan itu sudah biasa disantap. Sedangkan daging kucing bisa ditemukan dalam menu masyarakat China, Vietnam, dan di beberapa wilayah Amerika Selatan.
Hukum baru ini mendapat dukungan dari para pemilik hewan peliharaan yang jumlahnya makin bertambah di China. Dengan standar kehidupan dan penghasilan yang makin meningkat, lebih banyak lagi warga Guangzhou yang berinvestasi dengan memelihara hewan. "Saya tidak akan pernah makan daging anjing," kata Louisa Yong, pemilik seekor anjing. "Tindakan itu sangat kejam."
Namun penjual daging anjing memiliki pendapat berbeda. "Anjing yang dibesarkan di rumah, memang tidak sebaiknya dimakan," kata Pan, seorang penjual daging yang hanya menyebutkan nama belakangnya. "Tapi yang dibesarkan memang untuk dimakan, kita bisa makan," kata Pan.
Profesor Chang Jiwen dari Akademi Ilmu Sosial China termasuk salah satu yang mendukung proposal tersebut. "Kucing dan anjing adalah teman setia manusia. Larangan mengonsumsi anjing dan kucing akan menunjukkan bahwa China telah mencapai tahap baru peradaban," kata Chang.
sumber: http://internasional.tvone.co.id
0 komentar:
Posting Komentar